BANTAENG, KOMPAK NUSANTARA.COM -- Korban Penipuan berkedok Arisan Saat di temui di kediaman nya Suardi di dusun Balla Borong Desa Borong Loe Kecamatan Pajukukang Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan, selasa 8 /8/2023,
telah di laksanakan konferensi Pers yang dihadiri oleh 3 orang korban jual beli arisan yang diduga bodong dan sejumlah wartawan dari media cetak dan oline yang bertugas di wilayah kabupaten bantaeng
Saat dikonfirmasi masing – masing korban, Memberi keterangan perihal apa yang dialaminya Suardi (29):Nanti (22) dan Sunarti (22) ketiga Korban penipuan Masing-Massing Beralamat di Dusun Balla Borong Desa Borong Loe
Ketiga korban penipuan semuanya beralamat dusun dan desa yang sama diantaranya : 1.Suardi. ( 29 ) alamat Dusun Balla Borong Desa Borong Loe, 2. Narti ( 22. ), Alamat, Dusun Balla Borong Desa Borong Loe. 3. Sumarni .( 22 ) Alamat, Dusun Balla Borong Desa Borong Loe,
Dalam keterangan nya Suardi (29) mengatakan, bawah kasus ini sudah di laporkan ke penyidik Polres Bantaeng sejak tanggal 27 Maret 2023, namun demikian kasusnya belum tuntas masih dalam proses di penyidik reskrim Polres Bantaeng,
"Menurut Korban Suardi (29) kerugian kami selaku korban atas nama Suardi. Sebanyak Rp 138.500.000,- ribu rupiah dan korban kedua atas nama Narti, Rp 240 juta serta korban ketiga atas nama sumarni, Rp 95 juta," ungkap Suardi
Dimana Kasus penipuan berkedok Arisan tersebut dilakukan Oknum Calon Kepala Desa Papan Loe Kecamatan Pajukikang Kabupaten Bantaeng Berinisial ( R )
Sampai saat berita diturungkan Media kompak Nusantara Belum sempat Menkonfirmasi Terduga pelaku penipuan Arisan Bodong berinisial ( R ) salah satu calon Kepala Desa Papan Loe..
Suardi Menambahkan, bahwa pada hari jumat 5 /8/2023 saya dan Narti serta Sumarni masuk ke ruangan penyidik mempertanyakan perkembangan kasus ini, namun penyidik, Polsek Pajukukang mengatakan nanti kami penyidik yang datangi mamanya narti, nanti penyidik yang hubungi Kanit polsek pajukukang kerumah ibu narti, tetapi kenyataannya sampai hari rabu tanggal 9/8/2023 penyidik tidak pernah datang," ujar Suardi,
Sementara Narti dalam konferensi Pers mengatakan bahwah saya sudah 5 kali dimintai keterangan oleh penyidik namun sampai sekarang belum ada titik terang dan solusi yang kami dapat, "saya selaku korban sudah merasa kewalahan seakan akan saya ini adalah pelakunya, "ucap narti,
.
"Bahkan penyidik malah ber alasan laporan kami terkendala karena orang tua saya yg dijadikan saksi atas nama hj. ke’nang, tidak bisa menghadiri panggilan tersebut karena ibu saya takut atau sedikit trauma dengan polisi,"Ucap Narti.
Selain itu kata Narti saya juga sering kali memberikan uang cash terhadap pelaku atas nama Nurweki Jamalia pratiwi dan suaminya atas nama Rahmat, "namun saksi pelaku Rahmat(suami pelaku) Alamat bingkappo Desa Papan loe, tidak pernah di panggil untuk di mintai keterangan oleh penyidik apakah betul saya memberikan uang cash terhadapnya,"kata Narti,
Narti bersama temannya sangat heran bukti apa lagi yang harus saya perlihatkan sehingga laporan saya bisa membuktikan jika ini adalah murni penipuan yang berkedok jual belli arisan
"Menurut saya ini sudah termasuk penipuan karna di awal mula arisan tersebut pelaku menyebutkan ada beberapa owner yakni , mama ibad, veera zun, nani tapi ternyata setelah saya telusuri ternyata tidk ada owner dalam jual beli arisan tersebut melainkan dia sendiri yang menjadi ownernya, "ucap narti.
"Masih kata narti yang didampingi rekannya Suardi, dan Sumarni, dan apabilah kasus ini tidak bisa diselesaikan di reskrim Polres bantaeng maka kami tiga orang akan melaporkan kasus ini di Mapolda Sulawesi Selatan," ungkap Narti.
Sementara pihak penyidik saat di konfirmasi wartawan media ini selasa 28/8/2023 melalui WhatAppnya mempertanyakan kepada penyidik, jadi bagaimana perkembangann kasusnya korban Narti dan sumarni terkait jual beli arisan yang di duga bodong pak ? Namun saat dikonfirmasi penyidik melalui Watsappnya mengatakan Masih Lidik ungkap nya.
Laporan: (Tim)
Editor : Sri Indah Wahyuni
0 Komentar