SINJAI, KOMPAK-NUSANTARA.COM
Langka nyata dilakukan Masyarakat Desa Barania Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan, telah melangsungkan panen padi merah lokal pada hari Minggu 7 Januari 2024. Masyarakat saat ini sibuk memanen padi didaerah persawahan miliknya masing- masing. Warga dusun Mattirohalia dan Pusanti sudah memasuki masa tanam padi, sementara warga Dusun Kaddorobukua masih dalam proses memanen padi Merah Ta'ddaga.
Kepala Desa Barania Firman M Maddolangeng. S.Sos mengatakan bahwa wilayah Dusun Kaddorobukua terletak diketinggian 1000 meter dari atas permukaan laut (mdpl) dengan segudang tanaman sayuran beranekaragam. Tidak hanya sayuran, Dusun Kaddorobukua juga terkenal dengan beras merah lokal yang menjadi produk unggulan Desa Barania yakni "Beras Eja Ta'ddaga lokal di Desa Barania".
Beras Merah Ta'ddaga adalah beras merah khas Desa Barania yang hanya ada dan tumbuh subur di wilayah Kaddorobukua dengan ketinggian 700 hingga 2000 (mdpl). Beras ini di panen dengan cara yang berbeda dengan cara panen padi yang lainnya, untuk panen padi jenis ini dipanen menggunakan alat tradisional alat tersebut namanya ''Raung kapang'' yang berfungsi memotong tiap helai padi.
Beras merah Ta'ddaga memiliki karakteristik warna beras yang sangat merah, butir beras yang berukuran kecil, aroma khas yang tajam, terasa kenyal ketika dikunyah dan agak sedikit kasar serta rasa manis pada beras yang berbeda dengan beras merah pada umumnya.
Terlihat antusias warga Kaddorobuka bahu membahu bergotong royong memanen padi milik petani lainnya. Tradisi ini juga mesih dipertahankan hingga kini, yang memiliki makna kekompakan masyarakat saat melakukan aktivitas pertanian.
Desa Barania merupakan wilayah yang memiliki potensi di bidang pertanian yang menjunjung tinggi kebiasaan gotong royong. Sehingga produk pertanian terutama padi biasanya dipanen bersama-sama.
Beras merah ta’ddaga yang waktu panennya cenderung lama, membuat masyarakat setempat harus saling membantu dalam memotong padi tersebut, agar menghasilkan beras berkualitas tinggi maka padi dipenen dengan menggunakan alat tradisional ani-ani atau dalam bahasa Konjo "Raung Kapang". Hampir semua warga Dusun Kaddorobukua yang menjadi petani beras merah ta'ddaga lokal."Jelasnya.
Lebih lanjut Kepala desa Barania Firman M Maddolangeng. S.Sos. Dengan dipanennya padi merah ini dirinya berharap dapat menjadi langkah sukses petani di desanya untuk semakin berkembang.
Dengan padi merah ini kita ingin para petani dapat menghasilkan produk unggulan beras merah yang berkualitas, harapannya semoga bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Senin (15/01/2024).
Jurnalis: Bakhtiar
Editor : Sri Indah Wahyuni
0 Komentar