Polman, Kompak Nusantara.com - Issu dugaan politik tampaknya semakin marak berhembus kencang di perhelatan Pilkada serentak di Kabupaten Polewali Mandar.
Pasalnya diduga ada bakal calon bakal menempuh segala macam cara untuk mencapai tujuannya untuk memenangkan Pilkada serentak di Kabupaten Polman.
Mengingat kualitas pelayanan publik di Polman selama ini terkait masalah lingkungan hidup yang sehat, tercemar oleh sampah yang tak kunjung tuntas, membuat masyarakat resah jika pada akhirnya Pilkada di menangkan oknum berduit, bagaimana nanti urusan pemerintahan dan pelayanan publik.
Arruang Batu, Andi Ilham B, selaku warga masyarakat di Kecamatan Tapango, berharap kepada Bawaslu beserta jajarannya, betul-betul mau turun tangan mengawasi pelaksanaan pilkada di Polman utamanya dimasa tenang agar steril dari pelanggaran pemilu berupa dugaan praktek money politik, yang merusak demokrasi. Ucapnya
Bawaslu adalah aparat terdepan diharapkan mampu memberi kontribusi untuk suksesnya kegiatan Pilkada di Polman agar aman dan tertib dari dugaan praktek money politik oknum Calon yang tidak becus maunya bersaing secara duit bukan gagasan.
Salah seorang anggota LSM Gerak Indonesia DPC Polman, Zainur, ketika ditemui di kediamannya Desa Jambu Malea, mengatakan jika ada oknum yang mendatangi dan memberi uang, sebaiknya orang yang diberi amplop, buka dulu amplopnya, saat dibuka amplop itu di usahakan shooting pakai camera hp, beserta isin uangnya untuk dijadikan barang bukti, setor saat melapor ke Bawaslu untuk diproses lebih lanjut.
Salah seorang warga masyarakat di Mapilli, Sadar mengatakan kalau ada oknum didapat melakukan dugaan praktek money politik, harusnya oknumnya langsung dipoto bersama uangnya, jangan cuma uangnya yang Poto, Poto sekalian bersama oknumnya, untuk dijadikan alat bukti yang kuat.
Kita semua harus kompak proaktif memantau terus pergerakan mereka, kita ikuti dan saat didapat tertangkap tangan bertransaksi langsung Poto jadikan barang bukti.
Anggota LSM Gerak Indonesia DPC Polman, Andi Hariguntur, ketika dimintai tanggapannya terkait dugaan praktek money politik, dikatakan selain merusak demokrasi juga melanggar aturan, kalau dibiarkan dan dibenarkan maka biar tukang becak bisa menjadi pemimpin jika banyak uangnya untuk dihambur-hamburkan, konsekuensinya rawan menumbuh suburkan korupsi, karena ketika terpilih pasti berusaha mengembalikan uangnya.(MIT)
0 Komentar