Enrekang , Kompak Nusantara.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Enrekang, Arsil Bagenda, memaparkan rencana realisasi lima proyek infrastruktur penting untuk masyarakat Enrekang. Dalam wawancara dengan tim media pada Selasa, 3 Desember 2024, di ruang kerjanya, Arsil menjelaskan bahwa proyek ini telah dirancang sejak tahun 2022-2023, dengan pendanaan terealisasi pada akhir tahun 2024. Pengerjaan fisik proyek dijadwalkan berlangsung pada tahun 2025 hingga 2026.
Rincian Proyek Infrastruktur
Dana sebesar Rp22,3 miliar yang bersumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia telah dialokasikan untuk lima proyek berikut:
1. Rekonstruksi Jembatan Napoan. Lokasi: Desa Matajang, Kecamatan Maiwa. Anggaran: Rp7.461.928.000. Spesifikasi: Jembatan baja tipe B, lebar 6 meter, panjang 35 meter.
2. Rekonstruksi Jembatan Membura-Katimbang. Lokasi: Desa Cemba, Kecamatan Enrekang. Anggaran: Rp7.990.925.000. Spesifikasi: Jembatan baja tipe B, lebar 6 meter, panjang 35 meter.
3. Rekonstruksi Jalan Ruas Cakke-Baraka
Lokasi: Desa Saruran, Kecamatan Anggeraja
Anggaran: Rp3.947.182.000. Spesifikasi: Jalan beton sepanjang 160 meter dengan lebar 5 meter, stabilisasi lereng dengan geotextile, dan tiang pancang setinggi 10 meter.
4. Rekonstruksi Jalan Ruas Gura-Dantelemo. Lokasi: Desa Latimojong, Kecamatan Buntu Batu. Anggaran: Rp1.440.142.000, Spesifikasi: Jalan beton sepanjang 100 meter dengan lebar 4 meter, dan perkuatan tebing setinggi 5 meter.
5. Rekonstruksi Jalan Ruas Lebani-Batarang, Lokasi: Kecamatan Maiwa, Anggaran: Rp1.459.407.000, Spesifikasi: Jalan beton sepanjang 170 meter dengan lebar 4 meter, serta perkuatan lereng setinggi 3 meter.
Arsil menjelaskan bahwa proses lelang untuk menentukan kontraktor akan dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Sekretariat Daerah Enrekang pada awal tahun 2025. Setelah pemenang tender diumumkan, BPBD akan memulai pengerjaan proyek dengan pengawasan ketat dari Kejaksaan Negeri Enrekang.
“Kami telah berupaya keras sejak 2022 untuk mengusulkan proyek ini. Setelah melalui berbagai tahapan administrasi, anggaran akhirnya terealisasi pada akhir 2024. Kami menargetkan pengerjaan dapat dimulai pada 2025 hingga selesai di 2026,” ungkap Arsil.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat, antara lain:
Peningkatan Konektivitas: Mempermudah akses antarwilayah di Kabupaten Enrekang.
Keamanan Infrastruktur: Meningkatkan daya tahan infrastruktur terhadap bencana.
Arsil menegaskan bahwa BPBD Enrekang berkomitmen penuh untuk memastikan proyek ini berjalan lancar. “Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar proyek ini selesai tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal untuk masyarakat Enrekang,” tutupnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, proyek ini diharapkan menjadi solusi nyata bagi kebutuhan infrastruktur yang mendesak di Kabupaten Enrekang.(**)/Hafid
0 Komentar